Motivasi Adopsi di Kotamadya Yogyakarta Ditinjau Dari Hukum Islam dan Hubungannya Dengan Pendidikan Anak

Suprapto, 1982. Motivasi Adopsi di Kotamadya Yogyakarta Ditinjau Dari Hukum Islam dan Hubungannya Dengan Pendidikan Anak. Tesis, Program Sarjana Lengkap Jurusan Civics Hukum Fakultas Keguruan Ilmu Sosial IKIP Yogyakarta. Panitia Penguji: Ketua: Drs. Sasjardi, Sekretaris: Drs. Mardjuni, Anggota: Drs. Hayatullah Hasani, Drs. Mardjuni, Drs. Husein Achmad.

ABSTRAK

Penelitian ini dilaksanakan karena mengingat dan melihat pada realita perkembangannya, bahwa masalah adopsi telah menjadi problema yang kian menghangat dan meluas serta menimbulkan berbagai macam akibat dan ekses di berbagai bidang kehidupan manusia, termasuk di Indonesia. Hukum Islam yang dipilih sebagai sudut pandang yang utama, karena tak dapat diingkarinya kenyataan bahwa hukum Islam adalah hukum atau syariat yang hidup dan berkembang dalam masyarakat, teristimewa di negara kita yang mayoritas penduduknya beragama Islam.

Dengan penelitian ini diharapkan dapat memperdalam pengertian tentang pandangan hukum Islam terhadap adopsi dan motivasi-motivasi apa yang mendorong orang Islam yang hendak mengangkat anak dan mengajukan permohonan pengesahan pengangkatan anak tersebut ke Pengadilan Negeri Yogyakarta, serta apakah motivasi dimaksud dibenarkan dalam Hukum Islam, dan bagaimana jalan keluar atau penyelesaiannya.

Metoda pengumpulan data yang digunakan adalah studi pustaka dan dokumentasi dengan lokasi di Kantor Pengadilan Negeri Kotamadya Yogyakarta, sedangkan untuk analisis data digunakan metoda deduktif, induktif dan komparatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang Islam yang mengajukan pengesahan pengangkatan anak di Pengadilan Negeri Yogyakarta didorong oleh motivasi: agar anak angkat menjadi penerus keturunan orangtua angkat, agar setelah mengangkat anak dapat mempunyai anak kandung sendiri, agar terdapat keserasian dan ketenteraman hidup sebagai suami-istri, agar orangtua angkat terjamin kepentingannya di hari tua, dan motivasi karena adanya rasa kasihan kepada anak angkat.

Ditinjau dari hukum Islam, maka motivasi pertama jelas tidak dibenarkan karena mengandung maksud hendak menjadikan anak angkat sebagai anak kandung, yang berarti terjadi pemindahan nasab (hubungan keturunan) dari orangtua kandung (pemutusan nasab) kepada orangtua angkat (penyambungan nasab).

Sedangkan diantara motivasi orangtua kandung rela melepaskan anaknya untuk dijadikan sebagai anak angkat oleh orang lain ternyata berhubungan dengan pendidikan anak, yaitu agar pendidikan anaknya menjadi lebih terjamin sehingga menjadi anak yang lebih mandiri dan berguna.

ABSTRACT

This research is carried out because it remembers and looks at the reality of its development, that the problem of adoption has become an increasingly warm and widespread problem and cause various effects and excesses in various fields of human life, including in Indonesia. Islamic law is chosen as the main point of view, because it can not be denied the fact that Islamic law is a law or sharia that lives and develops in society, especially in our Muslim-majority country.

With this research is expected to deepen the understanding of the Islamic legal view of adoption and what motivations that encourage Muslims who want to adopt and appeal for the adoption of the child to the Yogyakarta District Court, and whether such motivation is justified in Islamic Law, and how the way out or completion.

The data collection method used is literature study and documentation with location at Yogyakarta District Court Office, while for data analysis, it is used deductive, inductive and comparative method.

The result of the research shows that Muslims who propose the adoption of the adoption of the child in the Yogyakarta District Court are motivated: for the adopted child to become the successor of the adoptive parents, so that after adopting the child can have their own child, in order to have harmony and peace of life as husband and wife, adoptive parents are guaranteed of interest in old age, and motivation because of pity to adopted children.

Judging from Islamic law, the first motivation is clearly not justified because it contains the intention to make adopted child as a biological child, which means the transfer of nasab (inheritance relationship) of biological parents (disconnection nasab) to the adoptive parents (nasab connection).

Meanwhile, among the motivation of biological parents willing to release their children to serve as adopted children by others was related to the education of children, that is for the education of their children become more secure so that the child becomes more independent and useful.

Comments

Popular posts from this blog

Analisis Kesiapan Jurusan PMP-KN FPIPS IKIP PGRI Bojonegoro Dalam Kinerja Meningkatkan Jumlah Mahasiswa

Implementasi Kebijakan Alokasi Dana Desa (ADD) Desa Tulungrejo Sumberrejo Bojonegoro